Minggu, 09 Maret 2008

Fiuhhh Akhirnyaa.....

Seorang laki-laki sedang mengendarai mobilnya ketika tiba-tiba saja
mobilnya mogok tepat di depan sebuah biara.
Hari sudah gelap dan biara
itu
berada di sebuah pegunungan.

Lelaki itu memutuskan untuk masuk ke biara
untuk meminta pertolongan,
maka
diketuknya pintu biara dan ia berkata kepada
para pendeta yang
membukakan
pintu "maaf permisi, mobil saya mogok, dan
hari sudah malam, apakah
saya
boleh menginap disini satu malam saja!"

Parapendeta itu dengan ramah menyambutnya,
menyediakan makanan, bahkan
memperbaiki mobilnya. Ketika si lelaki itu
sudah hampir tertidur,
tiba-tiba
di dengarnya suara yang sangat aneh.

Keesokan paginya dia bertanya ke para pendeta
mengenai suara aneh yang
didengarnya semalam. Tapi mereka berkata "maaf
kami tidak dapat
memberitahukan anda, sebab anda bukan
pendeta". Si lelaki agak kecewa,
tapi
bagaimanapun dia tetap berterima kasih dan
kembali meneruskan
perjalanannya.

Beberapa tahun kemudian, lelaki yang sama
mengalami kejadian yang sama
pula, kendaraannya mogok di depan biara yang
sama. Parapendeta kembali
menyambutnya dengan sangat ramah, menyediakan
makanan dan memperbaiki
suara
aneh yang sama seperti yang di dengarnya
beberapa tahun lalu.

Maka keesokan paginya lelaki itu kembali
bertanya pada para pendeta,
dan
kembali pula pendeta-pendeta itu berkata "maaf
kami tidak dapat
memberitahukan anda, sebab anda bukan
pendeta".

Si lelaki benar-benar penasaran, lalu dia
menjawab "okey .....okey saya
sudah tidak tahan lagi, kalau satu-satunya
cara untuk tahu suara apa
yang
saya dengar itu adalah dengan menjadi pendeta,
baiklah, tolong
beritahu
saya bagaimana caranya menjadi pendeta!"

Salah seorang Pendeta menjawab, "Kamu harus
berkeliling dunia dan
sekembalinya, kamu harus bisa memberitahu kami
berapa persisnya jumlah
daun
dan jumlah butiran pasir di bumi ini, jika
kamu sudah berhasil
mendapatkan
jumlah itu, maka kamu akan menjadi pendeta."

Maka si lelaki itu melaksanakan tugasnya,
setelah empat puluh lima
tahun,
dia kembali dan mengetuk pintu biara, dia
berkata "saya sudah
berkeliling
dunia dan telah menghitung sepanjang
perjalanan saya, saya juga terus
bertanya kepada setiap orang yang saya jumpa,
terdapat 145,236,284,232
helai daun dan 231,281,219,999,129,382 butir
pasir di bumi ini."

Parapendeta menjawab "Selamat, kamu sekarang
adalah seorang pendeta,
oleh
karena itu kami akan menunjukkan pada kamu
jalan menuju suara yang
kamu dengar dahulu."

Para pendeta membimbing lelaki itu ke sebuah
pintu kayu, lalu pimpinan
pendeta berkata "suara itu berasal persis di
balik pintu ini"

Si lelaki meraih pegangan pintu, namun
ternyata pintu itu terkunci,
lalu
dia berkata "ini lucu, tapi saya lagi tidak
ingin bercanda, tolong
berikan
saya kuncinya..." Pemimpin pendeta memberikan
kunci, lalu lelaki itu
membuka pintu.

Dibalik pintu kayu ternyata ada pintu lain,
sebuah pintu batu, kembali
si
lelaki meminta kunci, pendeta memberikan
kunci, dan si lelaki membuka
pintu, dan ternyata dibalik pintu batu, masih
ada pintu yang lain,
sebuah
pintu dari emas! , kembali si lelaki meminta
kunci, membuka pintu, lalu
menemukan pintu yang lain, yaitu yang terbuat
dari perak, begitu terus
yang
terjadi, pintu dari permata, pintu dari
perunggu, pintu tembaga...

hingga akhirnya para pendeta berkata "ini
adalah kunci terakhir untuk
pintu
yang terakhir".

Lelaki itu akhirnya lega setelah capai dengan
penantian.

Dibukanya pintu terakhir yang terbuat dari
tanah liat, menyentuh
pegangan
pintu dan terpana luar biasa begitu melihat
sumber suara yang telah
membuatnya penasaran bertahun-tahun......

ternyata.. sumber suara tersebut adalah..













































Maaf .............

kami tidak dapat memberitahukan anda, .......

sebab anda bukan pendeta ! ! !

Tidak ada komentar: